Inovasi IoT untuk Pengembangan Ekonomi Digital — Fadhil Hidayat

Akmal Arifin
3 min readFeb 16, 2021

--

Photo by Stefen Tan on Unsplash

Pada tanggal 16 Februari 2021, Institut Teknologi Bandung khususnya Kelompok Keahlian Teknologi Informasi mengadakan kuliah publik dengan judul “Inovasi IoT untuk Pengembangan Ekonomi Digital” yang diisi oleh Bapak Fadhil Hidayat.

Sebenarnya apa itu IoT?

IoT merupakan singkatan dari Internet of Things yang berarti bahwa alat-alat atau benda yang ada di sekitar kita memiliki akses untuk menggunakan internet. Lalu untuk apa alat tersebut dapat mengakses internet? Dengan dapat mengakses internet maka alat tersebut dapat terhubung ke dalam gateway atau cloud, bisa dibilang sistem. Sistem tersebut dapat mengelola data yang diperoleh oleh alat tersebut dan menghasilkan keluaran yang telah disesuaikan dengan keadaan.

Saat ini sudah banyak IoT yang diciptakan, seperti kulkas, AC, lampu, dan jam tangan. Dengan adanya IoT ini, kita semua berharap hal ini dapat mempermudah kehidupan manusia dan meningkatkan kualitas hidup kita.

Pada Internet of Things terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan

Things

Untuk dapat membuat alat IoT yang baik, alat tersebut harus sesuai dengan kondisinya. Setidaknya bahan dasar yang digunakan haruslah efisien agar kinerja dari alat tersebut efektif.

Connectivity

Konektivitas menjadi kunci dari alat IoT. Alat IoT harus dapat menghubungkan alat tersebut menuju sistem. Oleh karena itu tingkat kecepatan dari konektivitas menjadi salah satu problem yang ada. Konektivitas haruslah cepat dan ringan agar alat tersebut dapat bekerja dengan baik tanpa kendala.

Data Processing

Data processing merupakan proses setelah pengolahan data yang telah dikumpulkan oleh IoT. Dengan data processing kita dapat memberikan rekomendasi atau solusi dari permasalahan yang ada. Seperti rekomendasi olahraga, life style, dan energi.

Yakin aman?

Salah satu tantangan dalam penggunaan IoT adalah pada aspek keamanan. Karena IoT perlu terhubung kepada suatu sistem, IoT juga dapat diakses oleh orang yang tak dikenal. Serangan-serangan yang dapat terjadi seperti bocornya data privasi dan perubahan sistem dari suatu alat.

Perlu ada aturan atau standar IoT yang baik dari sisi hardware, komunikasi maupun platform agar pengelolaannya lebih efisien. Salah satu program yang pernah diteliti oleh ITB antara lain:

Efficient Data Aggregation, upaya mencegah pemalsuan data smart meter dan pencurian data pelanggan dengan mekanisme komputasi yang ringan.

Smart Pairing System, sistem smart pairing menggunakan protokol otentikasi ambience condition dan dapat mengintegrasikan banyak alat sekaligus.

Sybil Attack Prevention, mendeteksi apakah IoT terkoneksi kepada jaringan palsu sehingga dapat memanipulasi data yang dikirimkan. Serangan ini sangata berbahaya karena dapa menjadi gerbang untuk serangan lainnya.

Makerspace IoT untuk pengembangan ekonomi digital

Berdasarkan data yang diperoleh oleh McKinsey & Company, peluang dampaknya IoT di Indonesia sangat tinggi yaitu sekitar 1638,9 triliun. Oleh karena itu diharapkan pemuda-pemuda Indonesia dapat memberikan fokus terhadpa teknologi ini. Dan harapannya di Indonesia nantinya, teknologi IoT tidak hanya produksi negara-negara luar, akan tetapi juga ada yang ciptaan dari Indonesia.

--

--

Akmal Arifin
Akmal Arifin

Written by Akmal Arifin

Wadah untuk berbagi cerita dalam kehidupan sehari-hari. Upload setiap ada keinginan dalam hati. Stay Tuned !

No responses yet